article-images/116/808fc363-1ddc-4315-b8e1-0038a6e7705a.webp

Jangan Salah Kaprah! 7 Mitos Populer Seputar Kulit Bayi dan Fakta Sebenarnya

12 Nov 2025
Candra

Menjadi orang tua baru berarti dibanjiri lautan informasi. Nasihat turun-temurun dari keluarga, tips dari teman, hingga informasi di internet seringkali datang bersamaan, tak jarang saling bertentangan. Salah satu topik yang paling banyak mitosnya adalah seputar perawatan kulit bayi.

Padahal, merawat kulit si Kecil bukanlah perkara "katanya", melainkan butuh pemahaman berdasarkan fakta. Kesalahan informasi bisa berisiko membuat kulitnya yang sensitif menjadi iritasi atau kering.

Untuk membantu Bunda menavigasi lautan informasi ini, tim CintaMama telah merangkum 7 mitos paling umum seputar kulit bayi dan meluruskannya dengan fakta ilmiah yang mudah dipahami.

Pertama, Pahami Dulu: Kenapa Kulit Bayi Begitu Istimewa?

Sebelum membongkar mitos, penting untuk tahu mengapa kulit bayi membutuhkan perlakuan khusus. Strukturnya berbeda dari kulit orang dewasa:

  • Lebih Tipis & Rentan: Lapisan kulit terluar bayi 30% lebih tipis, membuatnya mudah menyerap apa pun yang dioleskan dan gampang kehilangan kelembapan.
  • Pelindung Alami Belum Sempurna: Acid mantle atau lapisan pelindung asam di permukaan kulitnya belum berfungsi optimal. Akibatnya, kulit bayi lebih rentan terhadap kekeringan, iritasi, dan infeksi.

Dengan memahami fondasi ini, Bunda akan lebih mudah mengerti mengapa mitos-mitos berikut ini keliru.

Bongkar Tuntas: 7 Mitos Perawatan Kulit Bayi

Mitos #1: "Bayi harus mandi dua kali sehari dengan air hangat agar bersih dan tidak rewel."

Fakta: Mandi terlalu sering, apalagi dengan air yang terlalu hangat dan sabun yang tidak tepat, justru dapat mengikis minyak alami (sebum) yang berfungsi sebagai pelindung kulit. Akibatnya, kulit bayi menjadi sangat kering, bersisik, bahkan bisa memicu eksim.

  • Wawasan Kontekstual: Di iklim tropis seperti Indonesia, bayi memang mudah berkeringat. Namun, kebersihan tidak selalu harus dengan mandi berendam.
  • Solusi Cerdas: Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), bayi baru lahir cukup mandi 2-3 kali seminggu. Di hari lainnya, cukup bersihkan area wajah, leher, tangan, dan popok dengan waslap basah yang lembut. Saat mandi, gunakan air suam-suam kuku (bukan panas) dan pilih sabun dengan pH seimbang.

Mitos #2: "Bedak tabur wajib dipakai setelah mandi agar kulit bayi kering, wangi, dan bebas biang keringat."

Fakta: Ini adalah salah satu mitos paling berbahaya. Partikel halus dari bedak tabur, terutama yang mengandung talc, sangat berisiko terhirup oleh bayi dan dapat menyebabkan masalah pernapasan serius. Selain itu, bedak yang menggumpal karena keringat justru bisa menyumbat pori-pori dan memperparah biang keringat.

  • Wawasan Kontekstual: Kebiasaan menggunakan bedak sangat mengakar dalam budaya kita, namun lembaga kesehatan dunia sudah lama tidak merekomendasikannya.
  • Solusi Cerdas: Untuk menjaga kulit bayi tetap kering, cara terbaik adalah memastikan sirkulasi udara baik dan mengganti pakaiannya jika basah oleh keringat. Untuk kehangatan dan kenyamanan setelah mandi, gunakan minyak telon yang lembut dan melembapkan sebagai pengganti bedak.

Mitos #3: "Kulit bayi yang mengelupas setelah lahir artinya kering dan harus diberi lotion tebal."

Fakta: Pengelupasan kulit pada bayi baru lahir adalah proses yang sangat normal. Ini adalah cara kulitnya beradaptasi dari lingkungan rahim yang basah ke dunia luar yang kering. Lapisan terluar ini disebut verniks kaseosa yang sebelumnya melindunginya di dalam kandungan.

  • Solusi Cerdas: Biarkan proses ini berjalan alami. Hindari menggosok atau mengelupasnya paksa. Cukup jaga kelembapan kulitnya dengan mengoleskan pelembap ringan atau minyak alami seperti Virgin Coconut Oil setelah mandi.

Mitos #4: "Biang keringat harus diobati dengan bedak dingin atau krim yang tebal."

Fakta: Biang keringat (miliaria) terjadi karena pori-pori tersumbat sehingga keringat terperangkap di bawah kulit. Mengoleskan krim yang tebal dan lengket atau bedak justru bisa semakin menyumbat pori-pori dan memperburuk kondisi.

  • Solusi Cerdas: Kunci utama mengatasi biang keringat adalah menjaga kulit tetap sejuk dan kering. Pakaikan bayi baju yang longgar dan berbahan katun, jaga suhu ruangan tetap sejuk, dan hindari menggendongnya terlalu lama di cuaca panas.

Mitos #5: "Produk dengan label 'alami' atau 'organik' sudah pasti 100% aman untuk kulit bayi."

Fakta: Tidak semua bahan alami cocok untuk kulit bayi. Beberapa essential oil murni atau ekstrak tumbuhan tertentu bisa bersifat terlalu keras dan menjadi alergen bagi kulit yang super sensitif. Label "alami" tidak selalu menjamin produk tersebut telah diformulasikan dengan seimbang.

  • Solusi Cerdas: Selain mencari bahan alami, carilah label penting lainnya seperti "Dermatologically Tested" (teruji dermatologis). Label ini memastikan bahwa produk tersebut telah diuji secara klinis keamanannya pada kulit sensitif.

Mitos #6: "Jerawat bayi (milia) itu karena ASI kena wajah, harus sering dibersihkan dengan sabun."

Fakta: Bintik-bintik putih kecil (milia) atau jerawat kemerahan pada bayi disebabkan oleh hormon dari ibu yang masih ada di dalam tubuhnya dan kelenjar minyak yang belum matang. Ini tidak ada hubungannya dengan kebersihan atau sisa ASI.

  • Solusi Cerdas: Jerawat bayi akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan. Membersihkannya secara berlebihan dengan sabun justru akan membuat kulitnya kering dan iritasi. Cukup bersihkan wajahnya dengan air hangat dan kain lembut sekali sehari.

Mitos #7: "Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi itu menyehatkan kulitnya."

Fakta: Kulit bayi memiliki sangat sedikit melanin (pigmen pelindung), sehingga sangat rentan terhadap kerusakan akibat sinar UV, bahkan pada pagi hari. AAP tidak merekomendasikan bayi di bawah 6 bulan terkena paparan sinar matahari langsung.

  • Solusi Cerdas: Vitamin D memang penting, namun bisa didapat dari suplemen (sesuai anjuran dokter) atau dengan menjemur bayi di tempat teduh (misalnya di teras) selama 10-15 menit, bukan di bawah sinar matahari langsung.

Pengetahuan Adalah Bentuk Perlindungan Terbaik

Merawat kulit si Kecil ternyata sederhana: jaga kebersihannya, jaga kelembapannya, dan lindungi dari iritan. Dengan memahami fakta di balik mitos-mitos umum, Bunda bisa membuat keputusan yang lebih cerdas dan penuh percaya diri.

Di CintaMama, kami percaya bahwa setiap produk perawatan bayi harus didasari oleh pemahaman mendalam tentang kebutuhan kulitnya. Karena itu, formula kami selalu mengutamakan keseimbangan antara kehangatan, kelembapan, dan keamanan yang teruji.